Karakteristik Fluida Pompa Industri Kimia

Industri kimia secara umum didefinisikan sebagai pembuat, pemakai atau pembuang bahan kimia. Pompa yang digunakan dalam industri ini berbeda dengan yang digunakan dalam industri lain terutama material pompa. Meskipun Cast Iron, Ductile Iron, Carbon Steel, Aluminum dan Copper-alloy dapat menangani beberapa kasus larutan kimia, namun kebanyakan pompa kimia terbuat dari material Stainless Steel, Haste-alloy, Nickel-alloy atau logam yang lebih eksotis, seperti Titanium dan Zirconium. Pompa juga tersedia dalam material Carbon, Glass, Porcelain, Rubber, Timah dan keluarga rekayasa polimer, termasuk termoplastik, termo-set, epoxie, dan fluorocarbon. Masing-masing material dimasukkan dalam desain pompa untuk mengurangi efek merusak dari fluida kimia terhadap bagian-bagian pompa. Karena jenis fluida yang akan dipompa corrosive maka harus dipilih material yang paling cocok dengan menganalisa larutan kimia yang akan ditangani.

Temperature adalah istilah umum untuk panas, dingin atau ambient. Secara umum, laju reaksi kimia meningkat sekitar dua sampai tiga kali setiap kenaikan suhu 18°F (10°C). Oleh karena korosi dianggap sebagai reaksi kimia, maka jelas penting diperimbangkan kisaran suhu. Jika suhu tidak bisa diberikan secara akurat maka suhu ruangan harus memenuhi syarat dengan menyebutkan lokasi geografis pompa. Hal ini sangat penting untuk material yang terkena kejutan suhu panas (thermal) di samping peningkatan laju korosi pada temperatur yang lebih tinggi.

Asam dan Basa, Salah satu alasan pH sering diabaikan karna pada umumnya sangat jelas substansi korosif apakah asam atau basa. Beberapa bahan, meskipun sepenuhnya cocok untuk menangani larutan basa atau asam namun mungkin tidak cocok untuk menangani sebuah larutan dengan pH yang berubah-ubah.

Solid dalam suspense, Erosi-korosi, kecepatan dan solid dalam suspensi berhubungan erat dalam pemilihan pompa pada industri kimia. Desain pompa merupakan faktor yang sangat penting ketika larutan yang akan dipompa bercampur solid. Hal ini tidak biasa bagi alloy tertentu untuk range dari “memuaskan” ke “sangat tidak memuaskan” dalam suatu aplikasi kimia ketika desain hidrolik nya variable. Konsentrasi solid harus sesuai dengan persentase volume atau berat. Ini merupakan alasan kerusakan yang banyak akibat kegagalan erosi korosi.

Bercampur udara atau Tidak bercampur udara, Keberadaan udara dalam larutan cukup signifikan. Sebagai contoh: pompa self-priming nikel-molybdenum-alloy untuk menangani hydrochloric acid murni. Alloy ini baik untuk hydrochloric acid murni tetapi perubahan kondisi dapat memicu kecenderungan oksidasi dan menjadikan alloy ini sangat tidak cocok. Keberadaan udara tidak hanya mempengaruhi nilai performance flow-head, tetapi juga NPSHr. Jumlah maksimum udara pada pompa sentrifugal konvensional yang dapat ditangani sekitar 5% dari volume.

Transfer atau Sirkulasi ulang, Item ini penting karena sangat mungkin terjadi karatan atau pencemaran yang dapat mempengaruhi usia pompa. Misalnya zat-pencemar dapat berefek menguntungkan atau merugikan, dan untuk alasan ini haruslah dievaluasi karkateristik larutan secara keseluruhan.

Perlambatan atau Percepatan, Pelambatan mengurangi korosif sedangkan Percepatan meningkatkan korosif. Jelas, tak seorangpun ingin menambah percepatan untuk meningkatkan laju korosi pada sebuah alat, tetapi sebagian kecil ditambahkan pada bagian dari proses yang berfungsi sebagai percepatan, sehingga penting mengetahui keberadaan bagian tersebut.
Kemurnian Produk mutlak penting dan harus dibuat catatan khusus setiap elemen yang dapat menyebabkan kontaminasi, apakah itu perubahan warna produk atau kerusakan larutan. Pada beberapa lokasi dengan mengambil hanya seper miliaran dari unsur tertentu dapat menimbulkan masalah parah. Efek ini sangat penting dalam aplikasi pompa di mana efek kecepatan dan keberadaan solid dapat mengubah hasil akhir, sangat kontras dengan tipe peralatan proses lain di mana kecepatan atau solid mungkin hanya sedikit atau tidak berpengaruh sama sekali. Ketika suatu material dasar sesuai untuk lingkungan tertentu, kemurnian produk seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, hal ini tidak dapat dijadikan aturan baku terutama pada pompa kimia.

Bekerja Continuous atau Intermittent tergantung pada larutan, kontak medium Continuous atau Intermittent mempengaruhi umur bearing. Bekerja Intermiten di beberapa tempat lebih merusak dari pada Continuous apabila pompa terjadi korosif selama periode downtime dan mempercepat korosi akibat campuran udara permukaan.

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment